Bab 191
Keesokan harinya, Imel datang ke kampus diantarkan papanya yang sekalian akan pergi ke kantor.
Setelah mobil papanya pergi, Imel pun melangkah masuk ke area parkir kampus yang sudah mulai dipenuhi dengan kenderaan para mahasiswa yang lebih dahulu datang.
Di depannya, Imel melihat teman sekelasnya yang juga sedang berjalan seorang diri.
"Siapa ya nama gadis itu, ih, aku lupa. Padahal kemarin susah berkenalan. Oh, iya, aku sudah ingat," pikir Imel senang.
"Hey, Tiur. Baru datang juga?" sapanya.
Gadis yang dipanggil Tiur itu pun menoleh kalau tersenyum ketika tahu Imel yang menyapanya.
"Eh, Imel. Iya, kau datang naik apa?"
"Diantar Papa," jawabku.
Kami pun berjalan ke kelas sambil saling berbincang. Imel merasa senang karena dia sudah mempunyai teman di kampusnya yang baru.
"Hay, Imel. Apa kabar kau pagi ini?" sapa Dio membuat Imel dan Tiur menoleh ke belakang.
"Baik, Bang. Baru datang juga?" tanya Dio sambil melangkah di samping Imel.