Bab 147
Rangga mendekati istrinya yang tengah histeris. Kemudian menyuruhnya untuk tenang, karena semuanya belum pasti. Bisa saja itu kebetulan kata-kata yang sama.
"Tenang, Dek. Kita juga belum tahu Aleysa dibawa ke mana oleh papanya, kan. Hmm, kenapa kamu baru memberitahu hal ini pada kami sekarang, Fad?" Rangga menatap tajam pada Fadli.
"Ehm, sebenarnya saya ingin mencari tahu semuanya lebih dulu, Pak. Kebetulan, Om saya pernah tugas belajar di rumah sakit di Malaysia saat kejadian kebakaran itu terjadi ...."
"Jadi kamu sudah tahu nama rumah sakitnya juga?" tanya Intan memotong ucapan Fadli.
Fadli mengangguk lalu memberitahu nama rumah sakitnya. Intan mencatat di ponselnya kemudian menoleh pada Rangga.
"Mas, kita cari informasi ke sana!" ucapnya kemudian membuat Rangga menghela napas panjang.
Rangga tahu jika Intan sudah berkehendak, maka dia akan segera mewujudkannya walau selulit apapun jalan yang harus dilaluinya.