Bab 142
"Ini bukan kurus, Ma. Tapi langsing, masa dokter gendut. Ditertawakan pasien, dong, nanti," jawab Fadli membela diri.
"Langsing apaan, memangnya kamu cewek. Sudahlah, ayo kita masuk. Mama sudah masak makanan kesukaan kamu, lho!"
Mana mungkin Fadli menolak ajakan mamanya. Apa lagi dia sudah lama tidak merasakan kelezatan masakannya Resti. Mereka pun masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke ruang makan.
Senyum Fadli langsung merekah demi melihat sayur lodeh kesukaannya sudah terhidang di depan mata. Tanpa menunggu lama, dia pun langsung mengambil piring yang sudah ada di atas meja makan lalu mulai mengisinya dengan dua sendok nasi.
Tak lupa dia mengambil ikan asin goreng plus sambal goreng sebagai pelengkap sayur lodeh yang sudah dituangnya ke atas nasi tadi.
"Bismillahirrahmanirrahim," ucap Fadli sebelum mulai menyuapkan makannya ke dalam mulut.