Bab 139
Suasana mendadak tegang, Intan menatap Fadli dengan tajam.
"Maksud kamu, apa, Fad? Hafizah bukanlah dirinya yang asli? Maksudnya?" ulang Intan karena Fadli masih terdiam.
"Ehm, maksud saya ...." Fadli menggantung ucapnya karena sedang berpikir.
Intan masih menunggu penjelasan Fadli yang tiba-tiba tertawa-tawa, " Surprise!" serunya.
Fadli pun berkata kalau dia tengah membaca puisi tadi, hanya liriknya diganti dengan gadis bernama Hafizah.
Walau belum paham apa maksud Fadli, tapi terpaksa Intan harus terima kenyataannya sekarang ini.
Tak lama, Fadli pun pamit pulang. Intan mengajak Hafizah untuk makan, dia takut gadis itu akan sakit jika terus melamun seperti itu.
"Fizah, kita makan, yuk. Kami belum makan sejak pagi tadi!" ajak Intan.
Hafizah menoleh lalu menggeleng dan berkata, "aku gak lapar, Bu."
"Walau belum lapar, kamu harus makan. Nanti kamu sakit, apa mau ibumu jadi sedih melihat anak gadisnya sakit?"