Bab 130
Hafizah kembali terbangun karena mimpi buruk itu. Dia melirik pada Sarah yang kali ini masih tertidur dengan lelapnya. Hafizah bersyukur, sebab sebenarnya dia merasa bersalah jika sampai tidur sahabatnya itu terganggu.
Setelah mengatur napasnya yang ngos-ngosan tadi, Hafizah pun turun dari pembaringan. Lalu keluar dari kamar menuju ke kamar mandi. Namun, sampai di dapur jantung Hafizah hampir saja copot saking terkejutnya.
"Astagfirullah, Bi Ratih, ngagetin aja!" seru Hafizah.
Ratih yang baru selesai membuang hajat besarnya juga tak kalah kagetnya begitu membuka pintu kamar mandi Hafizah sudah berdiri di depannya.
"Oala, Fizah! Bibi juga kaget. Kamu mau ngapain?"
"Mau ambil wudhu, Bu," jawab Hafizah.
"Oh, Mau salat tahajud, ya. Hmm, rajin sekali kamu. Masuklah, Bibi mau tidur kembali!"
"Iya, Bi."