Bab 116
"Selesai sudah," ucapku dengan puas.
Aku memutuskan untuk memasak sarapan saja tadi. Dari pada aku tetap di dalam kamar lalu mual-mual karena mencium aroma tubuh Mas Rangga yang sangat tidak enak pagi ini.
"Lho, kamu ngapain, Intan?" tanya Mama yang batu keluar dari kamar.
"Masak sarapan, Ma. Hari ini aku masak balado telur dengan sayur asem, sepertinya enak banget lho, Ma," jawabku sambil menata makanan di atas meja makan.
Mama melihat pada jam di dinding kemudian menggeleng menatapku.
"Kamu gak sedang mimpi sambil berjalan, kan, Intan. Ini masih jam berapa, biasanya kan kita baru mulai masak jam segini?" tanya Mama heran.
Sekarang memang masih jam setengah enam, dan biasanya aku dan mama baru mulai memasak berdua.
"Gak, Ma. Aku memang sengaja masak cepat, biar kita bisa bisa santai sekarang. Mama mau teh, aku buatin, ya?" jawabku sambil menawarkan teh pada mertuaku itu.
"Boleh, lah." Mama menarik kursi makan lalu duduk menunggu teh buatanku.