Dengan banyak oleh-oleh yang sudah ditangannya, Oslan datang menemuiku untuk melihat keadaanku. Ia menunggu di ruang tamu, karena aku sedang dipanggilkan.
Tidak perlu waktu lama, Oslan sudah melihat diriku di dekatnya. Oslan cukup terkejut saat melihat keadaanku. Rambut yang sedikit berantakan, dengan baju yang kupakai terlihat sangat lusuh. Seperti bukan diriku yang biasanya ia lihat.
Tidak ingin terlihat terlalu penasaran dengan keadaanku, Oslan berdehem kecil dan menyisir rambut tepinya dengan jari-jemari tangan kanannya untuk mengendalikan sikap terkejut yang bercampur dengan rasa penasaran.
"Ganggu aja orang lagi tidur," kesalku kepada Oslan, dan Oslan hanya membalasnya dengan lirikan mata acuh.
Itu membuatku semakin kesal, dan ingin sekali melempar bantal sofa ke wajahnya. Tetapi, rasa ingin ku itu tertahan oleh tenagaku yang belum sepenuhnya terkumpul. Bahkan, untuk berjalan tadi saja rasanya aku beberapa kali akan oleng, jika saja tidak ada mbak Mina yang menjagaku.