Flora, dari namanya cukup menawan. Tapi, kehadiran yang membuat sebuah kejutan benar-benar membingungkanku. Dari wajahnya yang nyaris mirip dengan Jose. Aku melihat dua pupilnya berwarna cokelat agak muda.
Serta lingkaran mata yang agak sipit. Petunjuk dari rupa mereka yang memiliki keturunan Rusia. Dari ucapan Flora yang menyebutkan bahwa dia berada di pihak kami berdua. Aku menjadi sangat penasaran.
Kenapa dia berada di pihak kami berdua? Antara aku dan Jose yang seakan bersaing dengan seorang wanita, yakni istri sah Jose—Bela.
"Hm, Kak Flora. Sebelumnya saya mohon maaf. Tapi, saya benar-benar nggak ngerti dengan maksud kak Flora tadi. Saya ngerasa nggak nyaman karena ada sesuatu yang kalian sembunyikan dari saya."
Hanya itu yang bisa aku keluhkan di hadapannya. Tapi, dengan sorotan mataku melurus kepadanya. Dia malah memajukan wajahnya untuk memperhatikan secara jelas rautku. Dagunya seakan terdorong untuk lebih dekat. Bahkan lebih dekat lagi.