Bagaimanapun juga, aku harus lebih terlihat akrab dengan Jose. Ini demi kemajuan karirku. Tanpa berpikir panjang, aku segera mengikuti langkah Jose yang tidak akan berbalik ke dekat pintu rumah.
Kami mengunci pintu pagar, Jose mendapatkan mobilnya kembali. Senang saja, dua pengawal ini yang membawakannya untuk dirinya.
Aku melirik ke arah Yoanto dan Agam selaku pria yang tetap berada di posisi mereka. Tampaknya, kami akan berpisah, setelah mereka menyerahkan mobil pribadi Jose.
"Ayo." Jose memanggilku, dia nyaris menenggelamkan kepalanya ke dalam mobil.
Tertinggal dengan diriku, kemudian memegang gagang pintu, lalu memasuki mobil. Jose meluncurkan kemudinya menuju perkotaan yang cukup jauh. Sepertinya, Jose sudah terbiasa karena perjalanan jauh.
Atau, dia memang sering melakukan hal demikian. Jose tidak banyak celopar, tentang diriku semalam, bahkan sekadar menjadi seorang teman.
Kami berdua, benar-benar diselubungi dengan kesunyian belaka.