Situasi di sini semakin mencekam. Aku harus mengalah, tidak dapat menghindar, atau berusaha melarikan diri dari jeratan tangan Adrian. Di mendekik badan leherku cukup kuat. Namun, napas masih tersisa di ujung, tetap dapat mencari celah supaya aman.
Di depan sana, Oslan mematung dengan segala kerisauannya mencari cara untuk menyelamatkanku, maupun Riko secara bersamaan. Adrian menyeringai hampir meraih kemenangannya.
"Oslan, lari, selametin Riko!"
Riko terbaring lemah, dia pasti sudah kehilangan banyak darah. Terngangah dengan luka lebam, memar, serta tusukan, yang diderita Riko saat ini, dia membutuhkan pertolongan mendesak. Oslan hanya terpaku, memilih, bingung akan pilihannya.
"Lepasin Ocha sekarang juga!" teriak Oslan mengucur keringat deras.
Dalam kesunyian di ujung pemukiman warga, di mana posisi kegelapan ini cukup memberi celah Adrian untuk membawaku ke tempat yang jauh. Tubuhku terus digiring untuk mundur.