Meski nenek Gibran akan mendapatkan cucu. Namun dia tidak suka ketika ia akan mendapatkannya dari rahim Rebecca. Apalagi Gibran dan Rebecca belum menikah.
Nenek Gibran mengurung diri di dalam kamarnya. Dia terlalu malas untuk menemui cucu dan menantunya karena masalah ini, meski yang sebenarnya kesalahan tersebut bukanlah kesalahan mereka berdua.
"Nek, waktunya makan. Nenek tidak makan lagi? Sudah dua hari nenek tidak makan, nanti nenek sakit?" ujar Gibran dari balik pintu kamar neneknya.
Tak ada jawaban hingga membuat Gibran. Neneknya selain tidak keluar dari kamar juga enggan untuk makan. Usianya yang sudah tidak muda lagi akan rentan terkena penyakit jika terus dibiarkan.
Apa boleh buat akhirnya Gibran pun terpaksa turun ke dapur untuk membuatkan makanan untuk neneknya.
"Tuan sedang apa di dapur?" tanya salah satu pembantu yang waktu itu sedang masuk ke dapur.
Gibran yang sedang menyingsingkan lengannya pun menjawab tanpa menoleh ke arah pelayan.