Khaleed menunggu kedatangan kakak Rosi malam itu, setelah dia syok mendengar fakta bahwa Rosi telah mengalami kecelakaan hingga membuatnya amnesia seperti sekarang.
Satu jam kemudian, kakak Rosi sudah muncul di depan pintu apartemen Khaleed. Lelaki beralis tebal itu tersenyum pahit ketika melihat Khaleed untuk pertama kalinya setelah sekian lama tidak bertemu.
"Maaf ya, Khal," kata Reza pada Khaleed.
Khaleed tersenyum memaklumi usai dia tahu bahwa Rosi bersikap aneh karena amnesianya.
"Tidak apa-apa, silakan masuk."
Reza mengekor di belakang Khaleed. Dia kemudian duduk di kursi sofa dan memandang ke arah pintu kamar mantan adik iparnya tersebut.
"Rosi … dia ada di mana, Khal?" Meski dia sudah dapat menebak jika Rosi ada di dalam kamar Khaleed. Namun, Reza tidak mau langsung mengatakannya.
"Rosi tidur, Kak. Dia menangis lantaran aku minta pulang." Khaleed tiba-tiba saja merasa tidak enak hati karena sudah bersikap kasar terhadap mantan pacarnya tadi.