PRANGG!
Suara benda terjatuh terdengar dari dapur. Julie yang mendengarnya langsung pergi ke sana dan melihat jika Morgan sedang memunguti pecahan beling di sekitar kakinya.
"Jangan lakukan apapun, Morgan, biar mama yang membersihkannya," kata Julie.
Morgan tertegun, tangannya gemetar karena takut dan semacamnya.
"Kamu kenapa? Ada masalah di sekolah?"
Morgan menggeleng. Tiba tiba kakinya sudah mengucurkan darah kental.
Julie yang melihatnya sontak berteriak histeris.
"Morgan!"
Namun ekspresi Morgan terlihat biasa saja.
"Morgan tak akan mati hanya karena ini, Ma," kata Morgan pelan. Tapi tetap saja membuat Julie khawatir.
Dia mengangkat Morgan dan membawanya ke ruang tamu.
Di sana dia merawat luka Morgan dengan hati hati.
Morgan mengamati wajah Julie dari atas. Rasa sakit tiba tiba menyerang ulu hatinya.
Mengapa Julie tega membuatnya seperti ini? Dia sama sekali baru mengetahui jika dia bukanlah Morgan, melainkan Gibran.
Ya, Gibran anak Kasih.