Kiran berada di dalam kamarnya dan memikirkan bagaimana nasib nenek Gara saat ini. Karena kalau sampai nenek Gara itu sadar pasti dia akan terkena masalah. Dan yang pasti dia akan diusir dari rumah itu.
Kiran tak hentinya mengutuki tindakannya tadi. Seharusnya dia lebih berhati hati. Hanya karena sudah lolos berkali kali, lantas dia seenaknya sendiri seperti tadi.
Giana membuka pintu, dia melihat Kiran begitu cemas.
"Bagaimana dengan kabar nenek?" tanya Kiran. Dia terlihat cemas bukan karena takut nenek Gara tidak bisa sadar. Namun sebaliknya, dia takut kalau nenek Gara sadar dan tahu semuanya yang sudah dia lakukan.
"Untunglah nenek baik baik saja," kata Giana dengan lega.
"Baik baik saja katamu?!" Kiran terperanjat. Giana pikir Kiran saking bahagianya sampai dia terlonjak seperti itu.
"Iya untung saja tidak apa apa. Mungkin dua tiga hati lagi dia akan pulang ke rumah."