Kali ini Sarah benar benar ingin mengundurkan diri dari perusahaan. Usai rapat dewan direksi dia memberikan surat tersebut pada Gara.
"Apa lagi ini?" tanya Gara.
"Surat pengunduran diri, Pak."
"Iya aku tahu, tapi kenapa …" gara sempat lupa akan niatan sekertarisnya tersebut yang ingin mengundurkan diri dari perusahaannya.
"Saya sudah mendapatkan beberapa calon sekertaris, lusa mereka akan menjalani tes. Jadi bapak tidak perlu khawatir."
"Kenapa? Apa kamu tidak ingin meminta maaf pada Kasih."
Sarah diam.
"Sarah?"
"Maaf untuk pertanyaan ini saya tidak ingin menjawabnya Pak."
"Baiklah kalau begitu. Sepertinya aku tidak bisa menahanmu di sini lebih lama. Aku hargai keputusanmu."
Sarah mengangguk.
"Semoga bapak lebih sukses ke depannya dan selalu bahagia." setelah mengucapkan itu. Sarah pun pamit undur diri dari hadapan Gara.
Sementara itu … nenek Gara yang diam diam pulang dari Hongkong tanpa sepengetahuan Gara pun sudah ada di depan rumah Kasih.