Usai makan malam, Gara langsung menuju kamarnya. Dia membuka ponselnya dan tidak menyangka jika akan mendapati kabar identitas Kasih terbongkar.
Gara langsung menghubungi Kasih. Namun telepon darinya tidak diangkat oleh wanita itu.
Karena tidak ingin terjadi apa apa pada Kasih. Akhirnya Gara pergi menuju pabrik untuk melihat keadaan Kasih.
Baru saja menuruni tangga, nenek Gara menghadangnya di ujung tangga.
"Mau ke mana? Ini sudah malam."
Gara melihat jam di tangannya. "Baru jam sembilan, Nek. Gara akan pergi keluar sebentar kok."
"Menemui wanita?" tebaknya.
"Bisa dibilang begitu. Ini sangat darurat jadi Gara akan kembali. Gara janji Nek."
"Baiklah. Kalau sampai kamu pulang larut malam. Maka nenek tak akan tinggal diam."
Neneknya pun mengizinkan Gara untuk pergi malam itu.
"Hati hatilah. Jangan buat nenekmu ini cemas."
Gara tersenyum. "Tentu saja."
**
Gara sudah sampai di pabrik setengah jam kemudian. Dia menunggu Kasih dan tim desain lainnya untuk keluar dari pabrik.
