"Tentu saja bukan, mana mungkin orang baik seperti saya menyembunyikan buronan?" tanya Gara tak percaya diselingi senyum yang menghias di bibirnya.
"Lagi pula, nenek tahu masalah ini kok."
Dokter itu mengangguk mengerti.
"Baiklah kalau begitu, nanti saya akan memberikan dokter spesialis yang andal agar luka ini segera sembuh dan tidak harus membutuhkan amputasi."
Mendengar kata amputasi membuat Luki memucat seketika.
"Anda, bercanda kan?" tanya Luki.
"Tidak, kaki Anda sudah luka terlalu lama. Dan pengobatannya pun terlambat dilakukan. Saya hanya menakutkan jika kaki Anda terserang penyakit tetanus. Karena ada luka bekas benda tumpul."
Ya, Luki ingat itu. Ketika dia mencoba untuk kabur, dengan ceroboh dia menginjak paku yang sudah berkarat.
"Untuk sementara saya akan memberikan luka pereda sakit dan antibiotik. Karena rasa nyeri di kaki ini akan mengakibatkan Anda demam."
"Resepkan saja dok," kata Gara.