"Kita bisa melacaknya," kata Gara dengan yakin ketika dia membaca pesan yang dikirimkan oleh Luki tadi malam.
Kasih yang mendengarnya tentu saja senang.
"Benarkah?"
Gara mengangguk. Sambil menyantap makanan yang sudah dibuat oleh Kasih, dia kemudian menghubungi seseorang.
"Aku akan mengirimkan nomornya, lacak nomor itu. Jika sudah tahu keberadaannya. Segera hubungi aku," kata Gara pada seseorang di telepon.
Kasih menatapnya dengan penuh harapan.
"Jika sudah ketemu, bagaimana?" tanya Gara.
"Saya ingin menyembunyikan Luki lebih dulu."
Mata Gara menyipit. "Menyembunyikan?"
"Karena tak akan baik jika dia berkeliaran seperti kemarin. Dia akan dalam bahaya. Sepertinya ada alasan mengapa ibu Lukas tidak langsung membunuhnya."
Gara mengangguk. "Kamu mau menyembunyikannya di mana?" tanya Gara.
Kasih tidak ada ide sama sekali.
"Mungkin di rumah sa…"