"Baik pak." Kasih kemudian berusaha untuk tetap tenang dan tak mengkhiraukan hal yang sebelumnya menganggunya. Dia akan percaya pada ucapan Gara yang mengatakan semua tidak akan kenapa kenapa.
Kasih lalu hanya fokus dengan kondisi Gara saat ini. Bagaimana pun juga laki laki itu jadi terluka parah seperti ini karena dirinya. Dan Kasih merasa sangat bersalah karenanya.
***
Sementara itu Cinta menatap meja Kasih yang masih kosong ketika jam istirahat siang sudah berakhir. Wanita itu lalu tersenyum karena berpikir jika rencananya telah berhasil. Kini hanya tinggal menunggu berita tentang kematian Kasih yang terjatuh dari atas ketinggian gedung tak terpakai.
Semua orang mulai kembali bekerja seperti biasa kecuali Cinta. Dia menatap orang orang yang tak merasa aneh karena Kasih tak juga kembali dari istirahatnya sampai beberapa menit sudah berlalu.
"Apa ini saatnya aku mengeluarkan bakat aktingku?" batin Cinta. Dia lalu berdiri menghampiri meja Kasih dengan wajah yang panik.