Malam harinya setelah Kasih pulang ke rumahnya, dia terus teringat kejadian yang terjadi tadi siang. Tepatnya ketika Gara tiba tiba memeluknya dan menyelamatkannya dari pot yang terjatuh dari lantai atas. Jantungnya tiba tiba berdegup begitu kencang saat itu. Bahkan sekarang pun ketika Kasih membayangkannya lagi, dia merasakan ada yang tidak beres dengan jantungnya.
Kasih menggelengkan kepalanya cepat, "Aku tak boleh berurusan lagi dengan laki laki kaya. Sudah cukup Lukas dan Luki. Aku tak bisa lagi berurusan dengan wanita seperti Lora. Aku harus fokus ke tujuanku sebelumnya," gumam Kasih.
Dia sudah mulai harus memikirkan bagaimana ia mendekati orang tua kandungnya dengan alami tanpa menimbulkan kecurigaan. Namun dengan begitu Kasih tentu juga harus berurusan dengan Lora.
"Tapi bagimana caranya ya?" Kasih benar benar tak memiliki ide. Padahal dia sudah sejauh ini dengan mengambil keputusan bekerja di perusahaan Segara. Dan dia hampir lupa dengan tujuan utamanya.
***