"Kamu …" Clara memandang Luki tak percaya. Luki tak pernah menamparnya meski dia sangat marah dan kesal padanya.
Namun, karena anak yang ada di ranjangnya saat ini dia sampai berani menamparnya seperti itu.
"Kenapa? Kamu hampir membunuh anak itu! Luki menekankan kata membunuh agar Clara tidak lupa jika dia sudah melakukan hal yang sangat fatal.
"Kalau kamu terus seperti ini, jangan harap aku akan berubah."
Tak lama kemudian pembantu membawa masuk dokter yang dipanggil oleh Luki. Dokter tersebut memeriksa keadaan Gabriel dan menyuntikan sesuatu dan membuat Gabriel yang tadinya tampak cemas langsung tenang.
"Anak ini masih beruntung, karena terlambat sebentar saja diberi obat. Dia bisa saja meninggal karena alerginya. Lain kali lebih diperhatikan lagi makanan yang diberikan untuk anak Anda," kata dokter tersebut.
"Baik Dok," balas Luki.
Luki melirik tajam ke arah Clara kemudian dia mengantarkan dokter ke depan.