Eli sangat gugup. Dia takut jika sampai ketahuan oleh Lukas jika Gabriel adalah anaknya.
Namun dia langsung menepis pikiran itu karena sejak dulu, Lukas sudah menganggapnya mati.
Tapi bagaimana jika firasat seorang ayah itu berfungsi saat ini? Lukas memerhatikan Gabriel dengan saksama. Seolah ada hal yang ingin dia tanyakan pada anak kecil itu.
"Luki, bukankah dia sangat mirip dengan Gibran waktu umur lima tahun?" tanya Lukas dengan santainya.
Luki menatap Gabriel sekilas. "Tidak juga," jawab Luki sambil lalu.
"El, habiskan makananmu. Kita berangkat setelah itu kita berangkat sekolah ya," kata Luki.
"Baik Om," balas Gabriel. Anak itu tidak rewel ketika berada di rumah Luki. Dan betah di sana karena ada Giana di sana.
"Bu, nanti El pulang ke sini lagi ya?"
"Tidak Sayang. Nanti kamu menganggu Om. Kita pulang hari ini."
Mendengar jawaban dari ibunya, Gabriel langsung mencebikkan bibirnya.
"Bagaimana kalau seminggu sekali El menginap di sini?" usul Luki.