Terbangun dari mimpi buruknya. Eli menatap Dinda yang memandangnya dengan bingung.
"Bu Eli, tadi Anda seperti menangis. Apa mimpi buruk?"
Eli terkejut mendengar Dinda mengatakan hal itu padanya. Menangis? Benarkah itu? Apa jangan jangan karena mimpinya barusan?
Bagaimana dia bisa bermimpi seperti itu. Jika pun lelaki yang direbut oleh Cinta pasti Lukas bukan Luki.
Eli menggelengkan kepalanya.
"Sebaiknya kita pulang, desain kita lanjutkan besok lagi," kata Eli. Di sana hanya ada Dinda dan Lina karena Clara sudah pulang sejak dua jam yang lalu.
Kantor sudah sangat sepi. Koridor sudah gelap karena sebagian lampu sudah dimatikan.
Dinda Lina dan Eli berjalan beriringan, seakan takut dengan lorong yang mereka lalui.
"Waktu saya kuliah, ada yang bilang kalau hantu mantan istri pak Lukas gentayangan di sini. Itu benar tidak ya?" Dinda bertanya sambil menoleh ke kiri dan ke kanan seolah memastikan jika hal seperti itu tak ada.