Ingin sekali Alva membanting ponsel yang kini dalam genggamannya kalau tak ingat milik siapa ponsel itu. Hatinya benar-benar panas saat ini. Serasa ada api yang berkobar di dadanya.
Alva tahu Rania tidak akan terpengaruh soal dirinya yang dituduh impoten karena Rania sudah melihat sendiri kalau Alva memang lelaki normal.
Hanya saja, cara orang barusan menjelekkan Alva, membuat ego Alva benar-benar dilukai.
"Lihat saja, aku akan memastikan kalau orang itu pasti mendapatkan hukumannya. Berani sekali dia bermain-main denganku dan mengatakan hal yang tidak-tidak pada Rania. Awas saja kamu! Tidak ada satu pun tempat di dunia ini yang bisa membuat kamu lepas dari tanganku!" geram Alva dengan tangan yang terkepal erat.