Rania menggeleng cepat. Jelasnya dia tak ingin Alva merasa bersalah untuk hal yang sama sekali bukan kesalahan Alva. Apa pun yang terjadi Alva dan keluarganya yang mebciba memberikan yang terbaik untuk keluarga Rania. Hanya saja mereka yang tidak tahu diri.
"Sudahlah, jangan memikirkan hal tidak perlu dipikirkan. Sebaiknya kita makan saja. Hari ini aktivitas kita sangat padat jadi kita butuh tenaga ekstra" ucap Rania memilih mengalihkan pembicaraan.
"Huft, kamu benar," sahut Alva yang memang sedari tadi sangat-sangat kelaparan.
Kedua pasangan pengantin itu segera mengisi perut mereka yang sudah keroncongan. Jangan sampai nanti akan ada tragedi mempelai pengantin malam pingsan hanya karena kelaparan terlambat makan.
Tok … tok … tok ….
Suara ketukan di pintu membuat kedua orang itu menghentikan suapan mereka. Tatapan keduanya langsung tertuju ke arah pintu di mana ada orang-orang yang mengganggu mereka.
"Biar aku saja," ucap Rania dan dijawab anggukan kepala oleh Alva.
