Fatma dan Kanaya tampak saling pandang. Wajah kedua orang itu tampak tak senang mendengar perkataan tajam dari Alva. Namun, dasar Mereka yang mukanya tebal mengalahkan aspal jalanan, sepertinya tak mau menyerah begitu saja sebelum mendapatkan apa yang mereka inginkan.
"Justru karena Kanaya ini adik ipar kamu, Nak Alva. Kamu harus berbuat baik sama dia. Kamu kan tahu Kanaya ini anak kesayangan suami saya. Kamu mau tiba-tiba nggak direstuin untuk menikahi Rania hanya karena pelit dan perhitungan sama saudara sendiri?" tanya Fatma setengah mengancam Alva.
Namun, bukannya rasa takut yang diperlihatkan Alva, melainkan malah senyum merekah. Seolah, perkataan Fatma itu hanya lelucon kecil untuk Alva.