Setelah menerima telepon dari Bima, Rifki tampak menghela napas berkali-kali. Ternyata menghadapi orang macam si Bima ini membutuhkan tenaga lahir batin.
Padahal, sekarang Rifki hanya menghadapi orang itu lewat sambungan telepon saja, bukan langsung bertemu seperti halnya yang dilakukan oleh Alva.
"Kenapa, By, kok wajah kamu kelihatan kesel begitu?" tanya Marissa heran suaminya yang tampak masam.
"Entahlah, Sa. Aku benar-benar frustasi menghadapi calon mertuanya Alva. Entah terlempar dari planet mana mereka itu hingga tingkahnya begitu menyebalkan," gerutu Rifki penuh kekesalan.
"Memang ada apalagi dengan mereka? Bukannya tadi mereka sudah mengatakan ingin diberikan uang berapa? Memang mereka nambah lagi?" tanya Marissa memastikan.
Pasalnya tadi siang Rifki sudah uring-uringan menggerutu tidak jelas saat menerima pesan dari kedua orang Tuan Rania yang meminta uang senilai sepuluh milyar. Bahkan Marissa harus menggunakan banyak jurus untuk menenangkannya.