Alva duduk di ujung ranjang, mencoba untuk membangunkan Rania dari tidurnya. Alva mengecup kening sang istri dengan begitu lembut dan penuh kasih sayang sebelum dia mau membangunkan Raina. Sebenarnya tidak tega sih kalau harus membangunkan Rania dalam keadaan yang sedang tertidur pula seperti itu.
Akan tetapi apa berpikir dia harus membangunkannya Karena Alva ingin Rania segera mengetahui tentang kejutannya tersebut. Walaupun dia tidak tega ketika akan mengganggu waktu istirahat Rania, tapi Alva harus tetap melakukannya.
"Ay, bangun! Aku sudah aku sudah pulang untuk kamu. Bangunlah! ada sesuatu yang enak aku tunjukkan padamu." Pinta Alva sembari mengecup kening Rania ketika membangunkannya.
"Ada apa, Yang? Mau tunjukin apa? Entar saja, aku masih ngantuk! Mau memberikan aku sesuatu, simpan saja dulu! Nanti aku lihat." Sahut Rania yang nyawanya masih belum sepenuhnya terkumpul.
