Tak kunjung lama, suara mobil Alva sudah terdengar di halaman rumah. Itu artinya, dia sudah pulang. Marissa berteriak sekeras-kerasnya, memanggil Alva agar segera masuk dan menemuinya di lantai atas.
"Alva! Alva …!"
"Ma! kenapa, Ma? Ada apa?"
"Alva, Rania! Cepatlah, Rania berada di dalam. Dia sedang mengamuk, semua benda dibuatnya pecah. Mama sangat takut jika dia menyakiti dirinya sendiri. Mama tidak bisa masuk ke dalam kamar soalnya dia mengunci kamarnya dari dalam." Tutur Marissa langsung menyambut Alva dengan penjelasannya mengenai keadaan Rania.
"Apa, Ma? Rania di dalam? Kenapa bisa? Mama tinggalkan dia sendirian?" Alva balik menanyakan awal kejadiannya, sembari berlari menuju lantai atas.