Erika mengumpat dalam hatinya, "Terserah kau menganggapku apa, aku tidak akan peduli, kau sendiri yang tidak mau memercayainya."
Raut wajah Abimanyu dipenuhi kemarahan, serta kekecewaan. Dia juga tidak bisa menyembunyikan air mata yang bisa jatuh kapan saja. Garis bawah matanya juga sudah memerah, keringat seolah tidak mau berhenti keluar.
Erika masih terdiam di tempatnya, tak ada kata-kata yang terucap darinya. Namun, dalam hati dia ingin berkata, "Andai kau tahu yang sesungguhnya, aku yakin dirimu tidak akan menganggapku sebagai pengkhianat, tetapi mau bagaimana lagi? Aku tidak bisa mengatakan yang sejujurnya padamu, Abimanyu. Aku rela kau membenciku karena itu yang kuharapkan sekarang."
Tentu Erika mengatakan itu semua dalam hatinya. Setelah itu Erika berbalik badan, tidak ada hal yang ingin dirinya ucapkan kembali dan sepertinya, Abimanyu juga memilih untuk diam saja.
Melihat Erika yang mulai melangkah pergi, ada perasaan yang bergejolak dalam dada Abimanyu.