***
Tangan Arkhano merambah ke punggung dan pinggang Aletta. Mendekap dan membelainya dengan penuh kelembutan seiring dengan permainan lidah Aletta yang agak canggung. Pria itu menekan tengkuk sang kekasih, mengambil alih dalam kontrol, membalikkan situasi. Menyesap manisnya rasa Aletta yang bercampur dengan anggur putih yang memabukkkan. Membuat Aletta mendesah nikmat dalam mulutnya. Bertukar saliva dan membelit lidah, menyentuh titik-titik sensitifnya yang membuat gadisnya mengejang dan lemas dalam pelukan. Kakinya melangkah, membawa Aletta ke ranjang dengan seprai abu-abu, namun gadis itu menghentikannya.
"Kamarku," ujarnya di tengah-tengah ciuman mereka.
Arkhano menjauhkan kepala dari bibir sang gadis. Napasnya yang terengah ke luar dari sela-sela bibir dan alisnya terangkat bingung. "Kamarmu?"
