***
Karena tak memiliki landasan yang cukup memadai, helikopter milik Wijaya Company akhirnya harus meminjam landasan Bandara Internasional Juanda.
Pagi-pagi sekali, tepatnya pukul 05.17 WIB, saat Kota Surabaya masih dihiasi dengan langit malam yang dihiasi sinar bulan, seorang pria yang hanya memakai kaus hitam dipadu celana pendek berwarna beige naik ke helikopter yang di dalamnya telah ada pilot dan co-pilot.
"Hanya sendiri, Pak Nanggala?" tanya co-pilot padanya lewat headphone yang dipakai.
"Iya. Ayah pulang nanti. Masih ada yang harus diurus di sini," jawabnya sembari memakai safety belt.
"Baiklah. Kita akan lepas landas pukul lima lewat tiga puluh pagi di Bandara Internasional Juanda dan akan tiba di pukul tujuh lewat sepuluh pagi di rooptof Apartemen X."
"Penerbangan akan dilakukan dalam sebelas menit ke depan. Sudah memakai safety belt, Pak?"
"Sudah." Arkhano menyandarkan tubuh pada kursi. "Kalau bisa lebih cepat, terbang saja sekarang."
