[Chapter 51-53 ada yang direvisi. Silakan mundur untuk mengetahui bagian yang direvisi, terima kasih] Enjoy reading!
***
"Sudah ku duga kalian masih di sini," ujar Sean mendapati Kenneth masih di ruang sekretaris sembari membereskan dokumen. Kalau sekretarisnya masih ada di sini, berarti bosnya masih ada di balik pintu kayu yang berornamen mewah itu.
Kenneth, pria yang sudah terlihat kucel itu mendongak dan tersenyum lelah.
"Halo, Sean. Kenapa kau di sini?"
"Tentu saja ingin bertemu Arkhano. Kalian juga kenapa, sih? Suka sekali bekerja. Padahal besok kan hari libur," gerutu Sean yang sudah memakai pakaian kasual. Dia bahkan sudah pulang kerja sejak jam setengah lima tadi.
"Justru karena besok hari libur, aku dan pak Nanggala jadi bekerja lebih keras," jawab Ken meletakkan map yang sudah diisi dengan dokumen ke rak-rak yang berjejer di ruang sekretariat. "Omong-omong, kau mau bertemu dengan pak Nanggala?"