Ryan melepaskan sekretarisnya dengan tergesa, lalu ia mengejar Adel yang akan keluar dari ruangannya.
"Tunggu sayang! Kamu salah paham," kata Ryan tau apa yang Adel pikirkan.
Adel hanya diam, dia tidak tau harus berkata apa. Ryan yang melihat hal itu langsung menyuruh sekretarisnya untuk pergi, tanpa basa-basi lagi sekretaris itu langsung melangkah meninggalkan ruangan Ryan dengan senyum tipis yang mengisi sudut bibirnya. Tentu saja Adel menyadari hal itu, dan hatinya semakin teriris perih.
"Lepaskan aku mau pulang," ucap Adel dengan suara bergetar menahan tangis.
Ryan semakin mengeratkan genggamannya pada tangan Adel, lalu ia menarik Adel untuk semakin mendekat dengannya. Adel tidak menolak tidak juga menerima, hatinya terlalu sakit untuk sekedar bertanya apa yang terjadi sebenarnya?
"Duduk dulu ya? Jangan pulang!" bujuk Ryan dengan nada bersalahnya.