Alara melotot pada Alca, ingin ia protes tapi tangannya sudah lebih dulu di ambil oleh Elang dan ia sampirkan di bahunya. Lalu tiba-tiba Alara merasa tubuhnya melayang, ia pun memekik terkejut dan langkah melingkarkan tangannya di leher Elang. Nyatanya pria itu menggendong Alara tanpa beban, membuat Alara semakin melebarkan matanya karna terkejut.
"Astaga!" pekik Alara.
Alca terkekeh sedangkan Elang hanya tersenyum tipis, Alara benar-benar di buat kesal oleh dua pria itu.
"Gw duluan Al, kalau lo cari kita langsung ke ruang kesehatan ya?" pamit Elang pada Alca.
"Oke, gw titip kakak gw ya? Nanti gw susul," jawab Alca dengan santai.
"Sip," jawab Elang lalu ia melangkah meninggalkan lorong itu menuju ruang kesehatan yang berada di lorong lain.
'sialan, Alca apa-apaan sih kasih gw ke Elang segala. Gw kan jadi gak enak, untuk gak ada kak Ad di sini. Kalau ada bisa perang dunia ketiga nih, nambah pusing aja deh. Dasar adik kurang ajar emang,' dumel Alara dalam hati.