Kini Arzan dan yang lainnya sudah sampai di gedung. Arzan juga sudah melihat keberadaan sekertarisnya.
"Itu dia sekertaris saya. Ayo kita ke sana. Dia akan menjelaskan semuanya," ucap Arzan.
"Iya, Mas."
"Kamu udah lama di sini?" tanya Arzan kepada sekertarisnya.
"Eh Pak Arzan. Engga kok, belum lama. Ini Ibu Nesya? Wah, cantik banget ya. Perkenalkan, saya Ayudia."
"Jadi ini sekertarisnya Mas Arzan? Kok cantik banget ya. Gua harus hati-hati nih. Takutnya Mas Arzan kecantol lagi sama sekertarisnya itu. Eh tapi ga mungkin si. Kan Mas Arzan sekarang udah mau nikah sama gua," pikir Dhira di dalam hatinya.
"Dhira, Dhira?" panggil Arzan karena saat ini Nesya sedang melamun saja.
"Eh, i... Iya Mas. Kenapa?"
"Itu sekertaris saya ngajak kamu kenalan, kamu malah bengong aja."
"Hehe, ga apa-apa kok Pak."
Jawab sekertaris Arzan yang justru membuat Dhira menjadi kesal dengannya
"Oh iya, saya Nesya. Calon istrinya Mas Adrian," jawab Nesya.
"Iya Ibu Nesya. Salam kenal."