"Pak Arzan ini emang nyebelin banget. Ucapannya selalu aja buat orang lain sakit hati. Untung aja dia yang punya restaurant ini, tempat kerja aku. Kalo engga, udah aku kerjain ini orang," ucap Lavanya di dalam hatinya.
Arzan langsung masuk ke dalam ruangannya untuk mengambil barang yang tertinggal di sana. Setelah mengambilnya, Arzan langsung kembali keluar dan hendak kembali pulang ke rumahnya. Di sana masih ada Lavanya yang sedang bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya. Tiba-tiba saja Arzan memegang sepeda milik Lavanya.
"Eh, Pak. Mau diapain sepeda saya?"
"Kamu pulang bareng saja aja."
"Terus sepeda saya gimana Pak?"
"Sepeda kamu kan bisa dilipat. Bisa di taruh di belakang mobil saya."
"Ga usah Pak. Saya bisa pulang sendiri pakai sepeda saya."
"Saya ga mau ya dibicarain sama orang lain yang liat saya karena saya membiarkan karyawan saya pulang semalam ini. Apalagi sampai kamu kenapa-kenapa. Saya ga mau ada masalah gara-gara kamu."