"Mamah kok ada di sini? Tumben."
"Seharusnya Mamah yang tanya kamu. Kamu kemana aja dari pagi? Kata karyawan kamu, kamu ga ada di restaurant dari tadi lagi. Tapi kamu izin ke Mamah mau ke restaurant. Kamu udah berani bohongin Mamah?"
"Bukan. Bukan gitu Mah. Aku ga bermaksud buat bohongin Mamah. Tadi pagi itu aku emang udah ke sini, terus tiba-tiba aja ada teman aku yang sakit. Makanya aku bilah ke karyawan aku kalo aku pergi dulu dan balik lagi nanti."
"Teman kamu itu siapa yang kamu maksud? Lavanya? Karyawan kamu yang kerjanya ga pernah benar itu?"
"Kok jadi Lavanya sih Mah? Ya bukan lah."
"Jangan bohong ya kamu. Tadi kata karyawan juga Lavanya itu ga masuk hari ini karena Ibunya pulang dari rumah sakit. Jangan-jangan kamu jemput mereka dan antar mereka ke rumahnya. Iya?"
"Aduh, punya karyawan kok mulutnya pada ember semuanya. Apa-apa semuanya di ceritain sama Mamah," ucap Arzan di dalam hatinya.
"Kenapa kamu diam aja? Apa yang Mamah bicarakan benar kan?"