"Dhira. Kamu masuk ke kamar aku bisa ketuk pintu dulu ga? Bikin kaget aja," ucap Arzan.
"Ya maaf. Aku mau tanya sama kamu."
"Mau tanya apa?"
"Kamu beneran lagi jatuh cinta kan?"
"Kenapa emangnya? Kamu mau ceramahin aku tentang cinta seperti Mamah gitu?"
"Ih engga. Jangan suka asal nebak deh. Aku justru malah setuju sama kamu. Aku setuju kalo cinta itu ga harus pandang derajat. Karena cinta itu kan datangnya dari hati, bukan dari harta."
"Tumben kamu benar."
"Ih nyebelin banget sih. Tapi kamu lagi jatuh cinta sama siapa sih? Kasih tahu aku dong. Siapa tahu aku bisa bantu kamu. Pasti kamu kesulitan kan dekatin dia? Iyalah, kamu itu kan cowok terdingin yang ada di dunia ini."
"Aku ga lagi jatuh cinta. Aku cuma lagi bahagia aja. Emangnya salah ya kalo aku bahagia dan senyum?"
"Ya engga sih. Tapi karena apa coba kamu bahagia kalo bukan karena cewek? Kasih tahu aku dong siapa orangnya."
"Ga ada. Udah kamu keluar aja deh dari kamar aku sana," perintah Arzan sambil menarik Amanda.