"Lavanya, kamu kenapa bisa ada di sini?" tanya Arzan sambil terkejut karena melihat ada Lavanya di sampingnya. Bahkan Arzan sempat mendorong Lavanya begitu saja. Lavanya yang sedang tertidur seketika langsung terbangun dari tidurnya.
"Kamu udah sadar Arzan? Akhirnya kamu udah sadar. Gimana? Ada yang sakit ga?" tanya Lavanya sambil memegang kening Arzan untuk memastikan apakah Arzan masih demam atau tidak. Tetapi tangan Lavanya langsung ditepis begitu saja oleh Arzan.
"Kamu mau ngapain? Ngapain kamu pegang-pegang tangan aku?"
"Maaf Arzan. Aku cuma mau mastiin aja apa demam kamu udah turun atau belum? Soalnya tadi kamu demamnya tinggi banget. Tapi setelah di kompres, akhirnya demam kamu turun juga."
Arzan terdiam. Dia seperti sedang mengingat-ingat sesuatu.
"Udah deh kamu ga usah sok perhatian sama saya. Saya juga ga butuh perhatian dari kamu. Lebih baik kamu jauh-jauh dari saya. Saya mau siap-siap berangkat kerja."