"Ternyata Arzan udah tertidur pulas. Kelihatannya Arzan kelelahan banget. Pasti karena seharian ini Arzan udah bekerja keras di kantor," ucap Lavanya. Kemudian Lavanya menyelimuti Arzan dengan sangat hati-hati. Karena Lavanya takut jika Arzan terbangun dan justru marah dengannya.
Setelah menyelimuti Arzan, Lavanya pergi ke meja yang berada di samping kasurnya dan duudk di sana. Lagi-lagi Lavanya menulis sesuatu di atas buku miliknya itu. Yang di sebutnya sebagai buku hariannya selama ini.
'Langit ku. Kenapa langit ku semakin hari semakin gelap dan di penuhi dengan petir? Sampai kapan aku bisa menghadapi langit ku ini tanpa perlindungan apapun? Ya Tuhan, jika langit ku tidak bisa berubah, maka kuatkan lah aku untuk menghadapinya. Tapi jangan berikan aku pelindung dari langit ku sendiri.'
