Di dalam taksi selama perjalanan menuju ke Bandara kecanggungan terjadi diantara mereka berdua. Arzan tidak berani berbicara dengan Ayahnya untuk saat ini. Dan Ayahnya yang sedang sangat marah dengan Arzan memilih untuk diam. Daripada dia harus menghajar anaknya sendiri. Tetapi Arzan memberanikan diri untuk memulai percakapan diantara mereka berdua karena Arzan ingin benar-benar meminta maaf kepada Ayahnya.
"Ayah. Aku tahu kesalahan aku emang sangat besar. Tapi sekali lagi aku benar-benar minta maaf sama Ayah. Aku ga mau seperti Mamah. Aku belum minta maaf ke Mamah tapi Mamah udah pergi ninggalin Arzan untuk selamanya."
Ayahnya Arzan mengepalkan kedua tangannya. Dia benar-benar sangat marah dengan Arzan. Tetapi untuk saat ini dia masih bisa menahan marahnya.
"Bagus kalau kamu sadar sama kesalahan kamu. Tapi semuanya udah terjadi. Terus gimana keadaan Lavanya dan anaknya sekarang ini?"