"Loh, kenapa dia turun di sini? Bukannya seharusnya rumah dia itu masih jauh ya?" pikir Arzan.
Ternyata Lavanya sengaja turun tepat di taman kota. Karena Lavanya ingin menenangkan dirinya. Arzan pun ikut turun dari dalam mobilnya dan terus mengikuti Lavanya dari belakang.
Lavanya duduk di kursi yang ada di taman itu sambil melamun. Dan tiba-tiba saja Lavanya berteriak sendiri. Seperti seseorang yang sedang stress.
"Aaa... Aku harus gimana sekarang? Aku ga mau keliatan menyedihkan apalagi kak Esha menganggap jika pilihan yang aku buat untuk tinggal bersama Ayah itu salah. Aku mau keliatan baik-baik aja di depan kak Esha. Tapi gimana caranya? Sedangkan kak Esha udah keren banget sekarang. Dia udah sukses. Beda banget sama kehidupan aku yang ga jelas ini," ucap Lavanya yang di dengar langsung oleh Arzan.