"Nah gitu dong. Cucu Nenek emang baik. Udah ya jangan nangis. Kita harus tetap semangat jualannya."
"Iya Nek."
Akhirnya Lavanya pun membantu Neneknya untuk berjualan gorengan di depan rumahnya. Lavanya mulai menggoreng adonan kue yang sudah mereka buat untuk di jual. Ketika Lavanya dan Neneknya sedang sibuk jualan, tiba-tiba saja ada telepon masuk di handphone milik Neneknya Lavanya. Dari nomer yang tidak di kenal.
"Sebentar ya sayang. Nenek mau angkat teleponnya dulu sebentar."
"Iya Nek."
Kemudian Nenek Lavanya pergi menjauhi Lavanya sedikit untuk mengangkat telepon itu. Entah kenapa Nenek Lavanya seperti tidak mau jika Lavanya mendengar pembicaraan antara Neneknya dan orang yang menelponnya.
"Nenek teleponan sama siapa ya? Kok kayanya ga mau kalo sampai aku dengar pembicaraan antara Nenek sama orang itu? Tapi gua juga ga boleh kepo kaya gini. Karena gua juga ga ada hak buat ikut campur sama semua urusan Nenek," pikir Lavanya di dalam hatinya.
******