"Yaudah kalo gitu aku masuk ke dalam dulu ya Yah. Makasih ya Yah udah mau antar aku kerja lagi."
"Loh, itu kan Lavanya sama Ayahnya. Kok Lavanya di antar sama Ayah ya sih bukan sama Mas Arzan?" pikir Dhira di dalam hatinya.
"Iya nak, sama-sama. Yang semangat ya kerjanya."
"Iya Yah. Ayah juga yang semangat ya kerjanya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsallam."
Setelah mengantar Lavanya sampai ke tempat kerjanya, Ayah Lavanya pun langsung pergi ke tempat kerjanya. Begitu juga dengan Ayah Dhira. Sedangkan Arzan sudah masuk ke dalam kantor sedari tadi.
"Dhira," panggil Lavanya.
"Hey Lavanya. Lu berangkat sama Ayah lu lagi? Gua kira sama Mas Arzan. Kan rumah kalian dekat, dan tempat kerja lu sama bokap lu kan beda jauh."
"Udah lah Dhira ga usah bahas Mas Arzan dulu. Gua lagi ga mau bahas Mas Arzan dulu ya."
"Ya kenapa tapinya? Bukannya lu berdua itu berteman baik ya? Bahkan udah puluhan tahun kalian kenal baik. Tapi kok sekarang kalian malah jadi kaya marahan gitu sih?"