"Arzan? Kenapa harus dia si yang jadi mentor gua dan team? Males banget deh rasanya," pikir Lavanya di dalam hatinya.
"Siapa mentor kita?" tanya Ghibran.
"Pak Arzan."
"Apa? Pak Arzan?"
"Bagus dong kita dapat mentor Pak Arzan. Dia itu kan udah banyak bantu kita juga kemarin. Lu waktu mau presentasi juga di bantu sama dia kan Lavanya?" sambung salah satu anggota team Lavanya.
"Iya," jawab Lavanya secara singkat.
"Kenapa sih harus Pak Arzan yang Jadi mentor team kita? Kalo kaya gini kan pastinya Pak Arzan sama Lavanya bakalan jadi semakin dekat. Gua juga ga suka liat Pak Arzan yang sok dekat sama Lavanya," ucap Ghibran di dalam hatinya.
"Bagus gua dapat team Lavanya. Kalo kaya gini kan gua jadi ada alasan buat bisa dekat-dekat sama Lavanya. Karena gua itu kan mentor dia dan dia itu CEO di teamnya. Jadi pasti gua bakalan punya urusan banyak sama dia," ucap Arzan di dalam hatinya.