"Enak banget ya kak kalo punya keluarga kaya gini terus. Yaudah ya kak kalo gitu aku ke kamar aku dulu. Selamat malam dek. Selamat istirahat," Esha ucap kepada Lavanya.
"I... Iya kak. Selamat istirahat juga."
Esha langsung segera pergi ke dalam kamarnya meninggalkan Lavanya sendirian.
"Kak Esha kenapa selalu bicara sepeti itu ya ke gua? Apa selama ini dia tertekan karena kemarahan Mamah ke gua? Apa kak Esha dan Pras adalah korban antara keributan gua dan Mamah selama ini? Kasihan banget mereka selama ini kalo gitu. Sayangnya gua juga ga peka terhadap kakak gua sendiri selama ini. Maafin aku ya kak Esha, Pras," pikir Lavanya di dalam hatinya.