"Udah yuk Lavanya. Kita ke depan lagi aja. Mamah kamu juga kayanya udah ga begitu marah lagi. Mungkin dia baru mikir sama kata-kata Tante tadi," ucap Tante Lavanya.
"Iya Tante."
Lavanya dan Tantenya mendekati makam Ayah Lavanya. Lavanya menaburkan bunga yang sudah di siapkan. Kemudian Lavanya juga mengguyurkan air mawar di atas makam Ayahnya sambil menangis. Karena sebenarnya Lavanya juga merasa sangat sedih dan terpukul atas kepergian Ayahnya.
"Ayah. Ayah yang tenang ya di sana. Maafin Lavanya karena Lavanya, Ayah jadi seperti ini. Lavanya janji, Lavanya akan jaga Mamah dan adik-adik Lavanya. Ayah jangan khawatir lagi ya. Lavanya sayang Ayah. Dan Lavanya akan buktiin kalo ucapan Ayah tentang Lavanya itu benar," ucap Lavanya dengan tersendat-sendat karena dirinya sambil menangis sesegukan. Namun kini perasaannya sudah lebih membaik dari sebelumnya.