"Astagfirullah Davina. Kamu ga apa-apa nak?"
"Engga. Aku ga apa-apa kok Ayah. Maaf ya Yah, aku udah pecahin piringnya."
"Ya ampun ga apa-apa sayang. Yang penting kan kamu nya ga kenapa-kenapa. Lagian emangnya kamu lagi kenapa si nak sampai bisa jatuh gitu piringnya? Kamu lagi mikirin apa emangnya?"
"Engga tau, Yah. Aku juga ga tau kenapa. Tapi ga tau kenapa perasaan aku ga enak. Ada apa ya Yah? Apa terjadi sesuatu sama Mamah?"
"Kamu ga boleh mikir kaya gitu ya sayang. Kita yakin aja kalo Mamah kamu ga kenapa-kenapa. Kalo gitu coba Ayah hubungi Ayah kamu ya."
"Iya, Yah."
"Assalamualaikum."
Tiba-tiba saja ada seseorang yang datang ke kontrakan Adrian. Davina yang sedang mempunyai perasaan tidak enak dengan Mamahnya, Davina pun langsung berpikiran jika yang datang ke kontrakan Ayahnya itu adalah Nesya.
"Mamah? Tante Indira?"
Ternyata yang datang adalah Indira, bukan Mamahnya. Orang yang sedang tidak disukai oleh Davina untuk saat ini.
"Waalaikumsallam. Indira?"