"Sayang," panggil Arzan.
"Eh, Mas."
"Gimana? Davina mau makan?"
"Alhamdulillah mau, Mas."
"Syukurlah kalo gitu. Kamu emang hebat bisa bujuk Davina yang sedang dingin seperti ini."
"Emang seharusnya seperti itu kan Mas."
"Iya, sayang. Yaudah kalo gitu sekarang kita ke kamar juga ya. Kita juga kan harus istirahat."
"Mas duluan aja ya. Aku mau siramin tanaman dulu di depan."
"Kamu mau siramin tanaman? Kan ada Bibi."
"Tapi aku suka sama tanaman, Mas. Aku suka banget berkebun. Ga apa-apa kan?"
"Ya ga apa-apa dong sayang. Masa ga boleh si. Yaudah kalo gitu aku ke kamar duluan ya. Ada yang harus aku kerjain di kantor."
"Iya, Mas."
Arzan pun masuk ke dalam kamar. Sedangkan Lavanya pergi ke depan rumah untuk mengurus beberapa tanamannya.
*****
Di dalam kamar Arzan.
Ternyata Arzan masuk ke dalam kamar karena untuk menelepon Esha. Bukan tanpa alasan, tetapi Arzan ingin menanyakan tentang masalah pekerjaannya di kantor.
